--> Skip to main content

Mengapa Para Pemimpin AS Memutuskan untuk Membentuk Federal Reserve?

namaguerizka.com Federal Reserve, atau yang sering disebut sebagai Fed, merupakan bank sentral Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1913. Pembentukan Fed adalah hasil dari perjalanan panjang yang diwarnai oleh krisis finansial, ketidakstabilan ekonomi, dan kebutuhan mendesak untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih terorganisir. Keputusan untuk mendirikan lembaga ini mencerminkan upaya para pemimpin Amerika untuk mengatasi kelemahan mendasar dalam sistem keuangan negara yang ada pada masa itu. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai alasan dan latar belakang pembentukan Federal Reserve.

1. Krisis Keuangan dan Kepanikan 1907

Salah satu peristiwa utama yang mendorong pembentukan Federal Reserve adalah Kepanikan 1907. Pada tahun itu, pasar saham Amerika mengalami kejatuhan besar, yang dipicu oleh spekulasi dan kurangnya likuiditas di bank. Krisis ini menyebabkan sejumlah besar bank dan bisnis gagal bayar, sehingga memicu kepanikan di kalangan masyarakat. Banyak orang menarik uang mereka dari bank, memperburuk situasi.

Ketiadaan bank sentral pada waktu itu berarti tidak ada otoritas yang mampu bertindak sebagai lender of last resort (pemberi pinjaman darurat) untuk menstabilkan sistem keuangan. Dalam krisis ini, penyelamatan ekonomi sebagian besar bergantung pada upaya pribadi tokoh keuangan seperti J.P. Morgan, yang mengorganisir likuiditas darurat untuk menyelamatkan sistem perbankan. Namun, bergantung pada individu swasta untuk mengatasi krisis dianggap tidak berkelanjutan, sehingga kebutuhan akan lembaga keuangan terpusat menjadi jelas.

2. Ketidakstabilan Sistem Perbankan

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, sistem perbankan Amerika sangat terdesentralisasi. Ribuan bank lokal beroperasi secara independen tanpa koordinasi yang memadai. Hal ini menciptakan kerentanan terhadap kebangkrutan, terutama selama periode ekonomi yang sulit. Kekurangan regulasi dan tidak adanya otoritas pengendali yang terpusat sering menyebabkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan.

Selain itu, bank-bank tersebut tidak memiliki akses yang mudah terhadap cadangan likuiditas untuk menghadapi lonjakan penarikan dana oleh nasabah. Akibatnya, banyak bank yang kolaps selama periode tekanan ekonomi, menyebabkan efek domino pada ekonomi yang lebih luas.

3. Kebutuhan akan Stabilitas Moneter

Tanpa bank sentral, pasokan uang di Amerika Serikat sulit diatur. Pada masa itu, sebagian besar uang beredar didasarkan pada standar emas, yang membuat pasokan uang sangat kaku dan tidak fleksibel. Ketika ekonomi membutuhkan lebih banyak uang untuk mendukung pertumbuhan atau menghadapi krisis, sistem yang ada tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri.

Hal ini menyebabkan fluktuasi besar dalam aktivitas ekonomi, yang ditandai oleh periode ekspansi yang terlalu panas diikuti oleh resesi yang dalam. Para pemimpin Amerika menyadari bahwa sistem seperti ini tidak mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan stabilitas keuangan.

4. Tekanan Politik dan Ekonomi

Kepanikan keuangan dan resesi berulang kali memicu tekanan politik untuk mereformasi sistem keuangan. Pada awal abad ke-20, berbagai kelompok kepentingan, termasuk para industrialis, petani, dan politisi, menuntut perubahan. Para industrialis menginginkan sistem keuangan yang lebih dapat diandalkan untuk mendukung ekspansi bisnis, sementara petani menginginkan akses yang lebih baik ke kredit dengan biaya rendah.

Untuk mengatasi masalah ini, Kongres Amerika Serikat membentuk Komisi Moneter Nasional pada tahun 1908. Komisi ini ditugaskan untuk mempelajari sistem perbankan di negara lain dan merekomendasikan reformasi yang sesuai untuk AS. Hasilnya adalah proposal untuk mendirikan bank sentral, yang akhirnya terwujud dalam bentuk Federal Reserve melalui Federal Reserve Act pada tahun 1913.

5. Tujuan Utama Pembentukan Federal Reserve

Federal Reserve didirikan dengan tiga tujuan utama, yaitu:

Meningkatkan Stabilitas Sistem Keuangan: Dengan adanya Fed, Amerika memiliki lembaga yang mampu mengatur pasokan uang, mencegah kepanikan bank, dan bertindak sebagai lender of last resort.

Menyediakan Sistem Pembayaran yang Efisien: Fed juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa transaksi antarbank dan antarindividu dapat berjalan dengan lancar.

Menciptakan Kebijakan Moneter yang Fleksibel: Federal Reserve diberi wewenang untuk menyesuaikan kebijakan moneter sesuai dengan kebutuhan ekonomi, seperti menambah atau mengurangi pasokan uang untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi.


6. Penerapan Federal Reserve Act

Federal Reserve Act yang disahkan pada 23 Desember 1913, menciptakan struktur sistem Federal Reserve. Sistem ini terdiri dari Dewan Gubernur di tingkat nasional dan 12 bank Federal Reserve regional yang tersebar di seluruh negeri. Struktur ini dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara pengawasan terpusat dan kebutuhan regional.

Kesimpulan

Pembentukan Federal Reserve merupakan respons terhadap tantangan besar yang dihadapi oleh sistem keuangan Amerika pada awal abad ke-20. Kepanikan finansial seperti yang terjadi pada tahun 1907 menyoroti kebutuhan mendesak akan lembaga yang mampu menjaga stabilitas keuangan, mengelola pasokan uang, dan mendukung ekonomi dalam menghadapi tekanan.

Fed telah berkembang menjadi salah satu institusi paling penting di dunia, memainkan peran sentral dalam mengelola kebijakan moneter dan menjaga stabilitas ekonomi Amerika Serikat. Meskipun menghadapi kritik dan tantangan sepanjang sejarahnya, keputusan untuk membentuk Federal Reserve tetap dianggap sebagai langkah penting dalam menciptakan sistem keuangan yang lebih kuat dan berdaya tahan.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser