Mengapa Malaysia Terbagi Menjadi Dua Bagian?
namaguerizka.com Malaysia adalah negara yang unik, tidak hanya karena keberagaman budayanya tetapi juga karena geografisnya yang terpisah menjadi dua wilayah utama, yaitu Malaysia Barat (Semenanjung Malaysia) dan Malaysia Timur (Sabah dan Sarawak di Pulau Kalimantan). Banyak yang bertanya, mengapa Malaysia terbagi menjadi dua bagian? Untuk memahami jawabannya, kita perlu melihat sejarah panjang negara ini, terutama proses kemerdekaannya dari penjajahan kolonial Inggris.
Latar Belakang Sejarah
Sebelum masa kolonial, wilayah yang kini disebut Malaysia terdiri dari berbagai kerajaan dan kesultanan, seperti Kesultanan Melaka, Johor-Riau, dan Brunei. Ketika kolonialisme Eropa mulai berkembang di Asia Tenggara pada abad ke-16, kawasan ini menjadi rebutan antara Portugis, Belanda, dan Inggris karena lokasinya yang strategis dan kekayaan sumber daya alamnya.
Semenanjung Malaysia (Malaysia Barat): Pada abad ke-19, Inggris mengambil kendali atas sebagian besar wilayah di Semenanjung Malaya melalui perjanjian dengan para sultan setempat. Inggris kemudian mengelompokkan wilayah ini menjadi Negeri-Negeri Selat, Negeri-Negeri Melayu Bersekutu, dan Negeri-Negeri Melayu Tidak Bersekutu.
Sabah dan Sarawak (Malaysia Timur): Di sisi lain, Sabah awalnya berada di bawah kendali Kesultanan Sulu sebelum diserahkan kepada perusahaan dagang Inggris (British North Borneo Company), sementara Sarawak dikuasai oleh Dinasti Brooke, sebuah pemerintahan keluarga Inggris yang kemudian menyerahkan wilayah ini kepada Kerajaan Inggris pada tahun 1946.
Proses Kemerdekaan yang Terpisah
Malaysia Barat dan Malaysia Timur tidak berkembang secara bersamaan karena alasan politik dan administrasi. Berikut adalah garis besar proses kemerdekaan mereka:
1. Kemerdekaan Malaysia Barat (1957):
Setelah Perang Dunia II, sentimen nasionalisme meningkat di Semenanjung Malaya. Inggris, menghadapi tekanan internasional untuk mendekolonisasi wilayah jajahannya, memulai proses pemberian kemerdekaan. Pada 31 Agustus 1957, Federasi Malaya (yang terdiri dari sebelas negara bagian di Semenanjung) merdeka dan menjadi negara yang berdaulat.
2. Pembentukan Malaysia (1963):
Sabah, Sarawak, dan Singapura kemudian bergabung dengan Federasi Malaya untuk membentuk Malaysia pada 16 September 1963. Proses ini melibatkan negosiasi panjang dan disertai tantangan politik, termasuk penolakan dari Indonesia dan Filipina. Meskipun bergabung dalam federasi yang sama, Sabah dan Sarawak diberikan otonomi khusus yang lebih besar dibandingkan negara bagian lain di Semenanjung, karena latar belakang sejarah dan budaya mereka yang berbeda.
Alasan Geografis dan Administratif
Perbedaan geografis antara Malaysia Barat dan Malaysia Timur juga turut memperkuat perbedaan ini:
Lokasi Terpisah: Malaysia Barat dan Malaysia Timur dipisahkan oleh Laut Cina Selatan dengan jarak sekitar 1.200 kilometer. Ini menyebabkan perbedaan besar dalam pengelolaan infrastruktur, ekonomi, dan komunikasi antara kedua wilayah.
Sumber Daya Alam: Malaysia Timur kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi dan kayu, sementara Malaysia Barat lebih maju dalam sektor industri dan perdagangan.
Komposisi Etnis dan Budaya: Malaysia Timur memiliki populasi yang lebih beragam dengan banyak suku asli seperti Kadazan-Dusun, Iban, dan Dayak, sementara Malaysia Barat didominasi oleh etnis Melayu, Cina, dan India.
Pentingnya Tanggal Kemerdekaan yang Berbeda
Karena Malaysia Barat dan Malaysia Timur memperoleh kemerdekaan pada waktu yang berbeda, negara ini memiliki dua tanggal penting:
31 Agustus 1957: Hari Kemerdekaan (Merdeka) yang menandai kemerdekaan Federasi Malaya.
16 September 1963: Hari Malaysia, yang memperingati pembentukan Federasi Malaysia dengan bergabungnya Sabah, Sarawak, dan Singapura.
Tanggal-tanggal ini mengingatkan kita pada perjalanan panjang Malaysia menuju persatuan dan kedaulatan.
Penutup
Pembagian Malaysia menjadi dua wilayah utama adalah hasil dari proses sejarah, politik, dan geografis yang kompleks. Meskipun terpisah secara fisik, Malaysia Barat dan Malaysia Timur bersatu dalam sebuah federasi dengan identitas nasional yang sama. Keberagaman ini menjadi salah satu kekuatan Malaysia, menjadikannya negara yang kaya akan budaya, sejarah, dan sumber daya. Dengan memahami sejarah ini, kita dapat lebih menghargai perjalanan Malaysia menuju kemerdekaan dan persatuannya.