Stakeholder di Bidang Pariwisata: Peran dan Hubungannya
namaguerizka.com Pariwisata adalah sektor yang melibatkan banyak pihak dengan kepentingan dan peran yang saling terkait. Menurut United Nations World Tourism Organization (UNWTO, 2005), stakeholder di bidang pariwisata meliputi berbagai entitas yang berkontribusi terhadap pengembangan, pengelolaan, dan keberlanjutan sektor ini. Berikut adalah pemaparan lebih rinci mengenai masing-masing stakeholder:
---
1. Pemerintah
Pemerintah memainkan peran kunci dalam regulasi, pengawasan, dan promosi pariwisata. Mereka bertanggung jawab menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor pariwisata sekaligus menjaga keberlanjutannya.
Peran utama pemerintah meliputi:
Penyusunan Kebijakan: Pemerintah mengembangkan strategi nasional dan peraturan yang memastikan pengelolaan pariwisata berjalan dengan baik, seperti peraturan visa, pengelolaan destinasi, dan perlindungan lingkungan.
Promosi Destinasi: Melalui badan seperti kementerian pariwisata, pemerintah mempromosikan destinasi wisata baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pengelolaan Infrastruktur: Investasi dalam infrastruktur seperti jalan, bandara, dan transportasi umum menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memastikan kemudahan akses wisatawan.
Perlindungan Budaya dan Lingkungan: Pemerintah memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak merusak kekayaan budaya dan lingkungan setempat.
Contohnya, Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, aktif mengembangkan program seperti Wonderful Indonesia untuk mempromosikan daya tarik wisata nusantara.
---
2. Usaha Jasa Pariwisata dan Asosiasinya
Usaha jasa pariwisata mencakup berbagai sektor seperti perhotelan, transportasi, restoran, agen perjalanan, dan operator tur. Perusahaan-perusahaan ini adalah motor utama yang mendukung aktivitas pariwisata di lapangan.
Peran usaha jasa pariwisata:
Memberikan Layanan Wisatawan: Perusahaan seperti hotel, maskapai penerbangan, dan restoran langsung melayani kebutuhan wisatawan.
Penciptaan Lapangan Kerja: Industri ini menjadi salah satu penyumbang utama lapangan kerja, baik untuk tenaga profesional maupun pekerja musiman.
Asosiasi Industri: Asosiasi seperti PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) mendukung usaha pariwisata dengan pelatihan, advokasi kebijakan, dan mempromosikan standar layanan yang berkualitas.
Misalnya, operator tur seperti Panorama Tours membantu wisatawan merencanakan perjalanan dengan menyediakan layanan mulai dari tiket hingga paket tur lengkap.
---
3. Institusi Keuangan
Sektor keuangan memiliki peran yang krusial dalam mendukung investasi dan pengelolaan bisnis pariwisata.
Peran institusi keuangan:
Pendanaan Proyek: Bank dan lembaga keuangan lainnya memberikan pinjaman kepada pengusaha untuk membangun hotel, resor, atau atraksi wisata baru.
Asuransi Perjalanan: Perusahaan asuransi menawarkan perlindungan kepada wisatawan, mencakup risiko seperti pembatalan perjalanan, kehilangan bagasi, atau kecelakaan.
Promosi Investasi: Beberapa lembaga keuangan berkolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta untuk mempromosikan peluang investasi di sektor pariwisata.
Misalnya, di Indonesia, bank seperti BNI menyediakan program pembiayaan untuk mendukung pengusaha kecil dan menengah di sektor pariwisata.
---
4. Komunitas Lokal
Meskipun tidak disebutkan langsung dalam definisi UNWTO, komunitas lokal adalah salah satu stakeholder terpenting dalam pariwisata.
Peran komunitas lokal:
Penyedia Layanan dan Produk: Komunitas sering kali menjadi penyedia akomodasi kecil, kerajinan tangan, dan atraksi budaya.
Pemilik Budaya dan Tradisi: Pariwisata yang berfokus pada budaya bergantung pada komunitas lokal untuk menjaga keaslian dan keberlanjutan warisan budaya.
Pengelolaan Ekowisata: Banyak destinasi ekowisata seperti Taman Nasional Komodo melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaan untuk memastikan manfaat langsung kepada mereka.
Namun, penting untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi pariwisata dirasakan secara merata oleh komunitas dan tidak hanya dimonopoli oleh pelaku besar.
---
5. Wisatawan
Wisatawan sebagai konsumen utama sektor pariwisata juga merupakan stakeholder penting.
Peran wisatawan:
Meningkatkan Permintaan: Wisatawan mendorong roda perekonomian sektor ini melalui pengeluaran untuk akomodasi, transportasi, makanan, dan aktivitas.
Partisipasi dalam Keberlanjutan: Dengan memilih wisata berkelanjutan, wisatawan dapat mendorong praktik ramah lingkungan dan mendukung komunitas lokal.
Promosi Tidak Langsung: Wisatawan yang puas sering membagikan pengalaman mereka, baik melalui media sosial maupun rekomendasi langsung, yang membantu mempromosikan destinasi tertentu.
---
Hubungan Antar Stakeholder
Interaksi antara stakeholder ini menciptakan ekosistem pariwisata yang kompleks. Keberhasilan sektor ini bergantung pada kolaborasi yang harmonis antara pemerintah, pelaku usaha, institusi keuangan, komunitas lokal, dan wisatawan.
Sebagai contoh, proyek pembangunan kawasan pariwisata seperti The Mandalika di Lombok melibatkan pemerintah sebagai pengelola, investor swasta sebagai pendana, komunitas lokal sebagai pelaksana, serta wisatawan sebagai target pasar. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan destinasi yang menarik sekaligus berkelanjutan.
---
Kesimpulan
Stakeholder di bidang pariwisata mencakup pemerintah, usaha jasa pariwisata dan asosiasinya, institusi keuangan, komunitas lokal, dan wisatawan. Setiap pihak memiliki peran unik yang saling melengkapi. Untuk memastikan keberlanjutan pariwisata, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dengan prinsip keberlanjutan, inklusivitas, dan inovasi. Dengan demikian, sektor ini dapat terus menjadi pendorong utama pembangunan ekonomi, pelestarian budaya, dan perlindungan lingkungan.