Peringkat Gaji di Indonesia: Salah Satu yang Terendah di Dunia
namaguerizka.com Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Namun, dalam hal pendapatan rata-rata atau upah minimum, Indonesia masih berada di peringkat bawah secara global. Berdasarkan data terbaru tahun 2024, Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara dengan upah minimum terendah di dunia. Artikel ini akan mengupas lebih rinci faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya upah minimum Indonesia, perbandingan dengan negara lain, serta implikasinya terhadap kesejahteraan masyarakat.
---
Upah Minimum Indonesia di Tahun 2024
Pada tahun 2024, upah minimum provinsi (UMP) terendah di Indonesia tercatat di Jawa Tengah sebesar Rp 2.036.947 per bulan. Angka ini ditetapkan berdasarkan perhitungan pemerintah yang mempertimbangkan inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta formula yang mengacu pada Undang-Undang Cipta Kerja.
Namun, meski terjadi kenaikan UMP dibanding tahun-tahun sebelumnya, jumlah tersebut masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL). Di daerah lain seperti Jakarta, UMP memang lebih tinggi, yaitu sekitar Rp 4,9 juta, tetapi biaya hidup di ibu kota juga jauh lebih mahal dibandingkan daerah-daerah lain.
---
Peringkat Global Upah Minimum
Rendahnya upah minimum di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari perbandingan internasional. Sebagai gambaran:
1. Negara-negara dengan upah minimum lebih rendah dari Indonesia:
Beberapa negara di Afrika seperti Uganda dan Ethiopia masih memiliki upah minimum yang sangat rendah, bahkan di bawah Rp 1 juta per bulan.
Negara-negara Asia seperti Nepal dan Afghanistan juga memiliki rata-rata upah minimum yang lebih rendah dari Indonesia.
2. Negara-negara tetangga di ASEAN:
Malaysia: Upah minimum sekitar RM 1.500 (sekitar Rp 5 juta).
Thailand: Upah minimum rata-rata berkisar 300-354 Baht per hari (sekitar Rp 4 juta - Rp 5 juta per bulan).
Vietnam: Meski sedikit lebih rendah dari Thailand, upah minimum di Vietnam rata-rata mencapai Rp 3 juta.
3. Negara maju:
Australia: Upah minimum rata-rata AUD 23,23 per jam (sekitar Rp 240 ribu per jam atau lebih dari Rp 40 juta per bulan untuk pekerja penuh waktu).
Amerika Serikat: Rata-rata upah minimum federal USD 7,25 per jam (sekitar Rp 110 ribu per jam atau Rp 20 juta per bulan).
---
Faktor Penyebab Rendahnya Upah Minimum di Indonesia
1. Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas tenaga kerja di Indonesia relatif rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan yang memadai, serta adopsi teknologi yang masih lambat di sektor industri.
2. Struktur Ekonomi
Ekonomi Indonesia masih didominasi oleh sektor padat karya seperti manufaktur, pertanian, dan tekstil. Sektor-sektor ini cenderung menawarkan upah rendah karena margin keuntungan perusahaan kecil dan persaingan global yang ketat.
3. Regulasi dan Sistem Pengupahan
Penetapan upah minimum di Indonesia diatur secara terdesentralisasi, dengan masing-masing provinsi menentukan UMP berdasarkan kondisi ekonomi lokal. Namun, formula yang digunakan seringkali dianggap terlalu konservatif dan kurang memperhitungkan kebutuhan hidup layak pekerja.
4. Tingkat Pengangguran dan Informalitas
Tingginya tingkat pengangguran dan pekerja di sektor informal membuat posisi tawar tenaga kerja rendah. Banyak pekerja yang bersedia menerima upah minimum karena minimnya alternatif pekerjaan.
---
Dampak Rendahnya Upah Minimum terhadap Masyarakat
1. Kesejahteraan Pekerja
Dengan UMP Rp 2 juta, pekerja di daerah seperti Jawa Tengah sulit memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini sering kali memaksa pekerja untuk mencari penghasilan tambahan atau berutang.
2. Ketimpangan Sosial
Rendahnya upah minimum memperbesar kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin. Di satu sisi, pekerja dengan upah minimum hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar, sementara kelompok elite memiliki penghasilan jauh lebih besar.
3. Urbanisasi
Banyak pekerja muda dari daerah dengan UMP rendah seperti Jawa Tengah bermigrasi ke kota-kota besar seperti Jakarta untuk mencari penghasilan lebih tinggi. Namun, hal ini seringkali berujung pada masalah baru seperti kemacetan, perumahan kumuh, dan tekanan pada fasilitas publik di kota-kota besar.
---
Upaya untuk Meningkatkan Upah Minimum
Pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja perlu bekerja sama untuk memperbaiki sistem pengupahan di Indonesia. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja
Investasi dalam pendidikan, pelatihan keterampilan, dan adopsi teknologi dapat membantu pekerja meningkatkan produktivitas, yang pada gilirannya dapat mendorong kenaikan upah.
2. Perbaikan Regulasi
Peninjauan ulang formula penetapan UMP untuk lebih mempertimbangkan kebutuhan hidup layak serta meningkatkan perlindungan bagi pekerja sektor informal.
3. Mendorong Investasi di Sektor Bernilai Tinggi
Mengalihkan fokus ekonomi ke sektor yang menawarkan nilai tambah lebih tinggi seperti teknologi, jasa keuangan, dan energi terbarukan dapat menciptakan lapangan kerja dengan gaji yang lebih kompetitif.
4. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Kampanye publik tentang hak pekerja, termasuk hak atas upah layak, dapat membantu meningkatkan posisi tawar pekerja dalam negosiasi upah.
---
Kesimpulan
Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan potensi ekonomi besar, rendahnya upah minimum menunjukkan masih adanya pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Pemerintah perlu mempercepat reformasi ekonomi dan sosial untuk memastikan bahwa setiap pekerja dapat menikmati kesejahteraan yang layak. Dengan langkah yang tepat, Indonesia dapat keluar dari daftar negara dengan upah minimum terendah di dunia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya secara keseluruhan.