Perbedaan Yield dan Kupon dalam Obligasi
namaguerizka.com Investasi obligasi menjadi pilihan menarik bagi banyak orang karena menawarkan pendapatan tetap dan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lain. Namun, untuk memaksimalkan keuntungan, penting untuk memahami istilah-istilah utama dalam obligasi, seperti yield dan kupon. Meski sekilas mirip, keduanya memiliki konsep dan fungsi yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan yield dan kupon secara lebih rinci, termasuk hubungan keduanya dengan harga beli obligasi.
---
1. Apa Itu Kupon?
Kupon adalah bunga atau imbal hasil tetap yang dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Kupon biasanya dinyatakan dalam persentase dari nilai nominal (face value) obligasi dan dibayarkan secara berkala, seperti setiap bulan, kuartal, atau tahun.
Karakteristik Kupon:
Tetap: Persentase kupon tidak berubah selama masa tenor obligasi, terlepas dari pergerakan harga obligasi di pasar sekunder.
Dasar Perhitungan: Kupon dihitung dari nilai nominal obligasi. Misalnya, jika obligasi memiliki nilai nominal Rp1.000.000 dan kupon 5% per tahun, maka investor akan menerima Rp50.000 setiap tahun.
Contoh:
Obligasi ABC memiliki nilai nominal Rp1.000.000 dengan kupon 6% per tahun. Berarti, pemegang obligasi akan menerima Rp60.000 per tahun hingga obligasi jatuh tempo, terlepas dari harga pasar obligasi saat ini.
---
2. Apa Itu Yield?
Yield atau imbal hasil efektif adalah ukuran pengembalian yang diperoleh investor berdasarkan harga beli obligasi di pasar sekunder. Berbeda dengan kupon yang tetap, yield bisa berubah-ubah tergantung pada harga pasar obligasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Yield:
Harga Beli: Jika obligasi dibeli di bawah nilai nominal (discount), maka yield-nya akan lebih tinggi dari kupon. Sebaliknya, jika obligasi dibeli di atas nilai nominal (premium), maka yield-nya akan lebih rendah dari kupon.
Kupon: Semakin tinggi kupon, semakin besar potensi yield.
Sisa Tenor: Yield juga tergantung pada sisa waktu hingga obligasi jatuh tempo.
Rumus Yield:
1. Current Yield:
\text{Current Yield} = \frac{\text{Kupon Tahunan}}{\text{Harga Pasar Obligasi}}
YTM adalah perhitungan yang lebih kompleks karena mempertimbangkan total pendapatan yang diperoleh dari kupon, capital gain atau loss, dan durasi obligasi.
---
3. Hubungan Antara Kupon, Yield, dan Harga Obligasi
Harga beli obligasi memengaruhi hubungan antara yield dan kupon. Berikut adalah tiga skenario yang perlu dipahami:
1. Jika Harga Beli = 100% (At Par):
Dalam kondisi ini, yield sama dengan kupon. Investor membayar harga nominal obligasi dan menerima pembayaran kupon sesuai dengan persentase yang telah ditentukan.
Contoh: Jika kupon obligasi adalah 5% dan harga beli 100%, maka yield-nya juga 5%.
2. Jika Harga Beli > 100% (At Premium):
Ketika harga beli lebih tinggi dari nilai nominal, yield akan lebih rendah dari kupon. Ini karena investor membayar lebih mahal untuk pendapatan kupon yang sama.
Contoh: Obligasi dengan kupon 5% dibeli di harga 110% dari nilai nominal. Dalam kasus ini, yield yang diperoleh investor lebih kecil dari 5%.
3. Jika Harga Beli < 100% (At Discount):
Jika harga beli lebih rendah dari nilai nominal, yield akan lebih tinggi dari kupon. Investor mendapatkan capital gain tambahan saat obligasi jatuh tempo.
Contoh: Obligasi dengan kupon 5% dibeli di harga 90%. Dalam hal ini, yield lebih besar dari 5%.
---
4. Mengapa Memahami Perbedaan Ini Penting?
Sebagai investor, memahami perbedaan antara kupon dan yield sangat penting untuk menentukan keputusan investasi yang tepat. Berikut adalah beberapa alasannya:
Memilih Obligasi Sesuai Tujuan: Jika Anda mencari pendapatan tetap yang stabil, fokus pada kupon. Namun, jika Anda ingin memaksimalkan pengembalian, pertimbangkan yield dan harga pasar.
Menganalisis Risiko dan Keuntungan: Harga pasar obligasi dapat naik atau turun tergantung pada suku bunga, sehingga yield lebih relevan dalam menghitung potensi pengembalian yang sesungguhnya.
Memahami Dampak Perubahan Suku Bunga: Ketika suku bunga naik, harga obligasi biasanya turun, meningkatkan yield. Sebaliknya, saat suku bunga turun, harga obligasi naik, dan yield menurun.
---
Kesimpulan
Meskipun kupon dan yield sama-sama terkait dengan pengembalian dalam investasi obligasi, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Kupon adalah pembayaran bunga tetap berdasarkan nilai nominal obligasi, sementara yield mencerminkan pengembalian aktual berdasarkan harga beli obligasi. Pemahaman mendalam tentang hubungan ini akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih bijak, terutama saat bertransaksi di pasar sekunder. Jadi, selalu ingat tiga aturan berikut saat berinvestasi:
1. Jika harga beli = 100%, maka yield = kupon.
2. Jika harga beli > 100%, maka yield < kupon.
3. Jika harga beli < 100%, maka yield > kupon.
Dengan mengetahui hal ini, Anda dapat merencanakan strategi investasi obligasi yang optimal sesuai tujuan finansial Anda.