Mengapa Tour ke Jepang Mahal?
namaguerizka.com Perjalanan ke Jepang seringkali dianggap mahal, terutama bagi wisatawan dari luar negeri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, termasuk kenaikan harga fasilitas transportasi seperti Japan Rail Pass (JR Pass), biaya akomodasi yang tinggi, kurs mata uang, dan peningkatan popularitas Jepang sebagai destinasi wisata global. Berikut adalah penjelasan rinci tentang alasan-alasan tersebut:
---
1. Kenaikan Harga Japan Rail (JR) Pass
Salah satu penyebab utama mahalnya biaya perjalanan ke Jepang adalah kenaikan harga JR Pass. JR Pass adalah tiket kereta khusus untuk wisatawan asing yang memungkinkan penggunaan tak terbatas pada kereta JR, termasuk shinkansen (kereta cepat), selama periode tertentu.
Kenaikan harga ini terjadi karena:
Perubahan kebijakan harga: Pada Oktober 2023, Japan Railways menaikkan harga JR Pass hingga 77%. Sebagai contoh, harga JR Pass 7 hari untuk dewasa meningkat dari sekitar ¥29,650 menjadi ¥50,000.
Nilai tukar mata uang: Dengan fluktuasi nilai yen terhadap mata uang asing, biaya pembelian JR Pass menjadi lebih mahal bagi wisatawan dari negara tertentu.
Permintaan tinggi: Jepang semakin populer sebagai destinasi wisata, sehingga fasilitas seperti JR Pass menjadi lebih diminati, yang turut memengaruhi harga.
Alternatif Transportasi:
Bagi wisatawan dengan anggaran terbatas, JR Pass mungkin tidak selalu ekonomis. Alternatifnya, wisatawan dapat menggunakan tiket kereta regional seperti Kansai Pass, Tokyo Wide Pass, atau Hokkaido Pass, yang lebih murah dan sesuai untuk perjalanan di wilayah tertentu.
---
2. Biaya Akomodasi yang Tinggi
Penginapan di Jepang juga menyumbang pada mahalnya biaya perjalanan. Harga hotel, hostel, dan ryokan (penginapan tradisional Jepang) cenderung lebih tinggi, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka.
Penyebabnya:
Permintaan yang meningkat: Dengan kembalinya wisatawan internasional pasca-pandemi COVID-19, tingkat okupansi penginapan melonjak, menyebabkan harga kamar naik.
Musim wisata: Selama musim bunga sakura (Maret-Mei) dan musim gugur (Oktober-November), harga penginapan biasanya naik hingga dua kali lipat.
Keterbatasan ruang: Kota-kota besar seperti Tokyo memiliki keterbatasan lahan, sehingga properti premium lebih mahal.
Tips Menghemat Biaya:
Memilih hostel, capsule hotel, atau Airbnb sebagai alternatif penginapan.
Memesan jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga lebih murah.
Menginap di wilayah pinggiran yang memiliki akses transportasi baik ke kota utama.
---
3. Biaya Hidup yang Tinggi di Jepang
Selain transportasi dan akomodasi, Jepang dikenal dengan biaya hidupnya yang tinggi. Harga makanan, minuman, dan kebutuhan sehari-hari di Jepang sering kali mengejutkan wisatawan, terutama jika mereka terbiasa dengan standar harga yang lebih rendah di negara asal.
Faktor penyebabnya:
Harga makanan: Makan di restoran, terutama restoran kelas atas atau restoran sushi, bisa sangat mahal. Meski demikian, terdapat pilihan lebih murah seperti konbini (minimarket) dan restoran cepat saji.
Tiket masuk atraksi wisata: Biaya tiket masuk ke taman hiburan seperti Tokyo Disneyland, kuil-kuil terkenal, dan museum di Jepang juga cukup tinggi.
Transportasi harian: Jika tidak menggunakan JR Pass atau kartu prabayar seperti Suica/Pasmo, biaya transportasi antar kota atau dalam kota bisa sangat besar.
---
4. Kurs Mata Uang dan Kebijakan Pajak
Nilai tukar mata uang memiliki dampak signifikan pada biaya perjalanan ke Jepang. Jika nilai yen sedang kuat terhadap mata uang negara asal wisatawan, maka biaya perjalanan akan terasa lebih mahal.
Selain itu, sejak Oktober 2019, Jepang menerapkan pajak konsumsi (Consumption Tax) sebesar 10% pada barang dan jasa, termasuk makanan dan transportasi, yang turut meningkatkan total pengeluaran wisatawan.
---
5. Popularitas Jepang sebagai Destinasi Wisata Global
Sejak Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020 (yang akhirnya diadakan pada 2021), popularitas Jepang sebagai destinasi wisata melonjak tajam. Jumlah wisatawan asing terus meningkat, sehingga harga barang dan jasa di sektor pariwisata juga mengalami kenaikan.
Beberapa alasan popularitas Jepang meliputi:
Keindahan alam seperti Gunung Fuji, Hokkaido, dan Okinawa.
Kekayaan budaya tradisional, seperti geisha, upacara minum teh, dan kuil-kuil bersejarah.
Kemajuan teknologi dan kehidupan modern yang menarik di kota-kota besar.
---
Kesimpulan: Cara Menghemat Biaya Saat Berwisata ke Jepang
Meskipun Jepang terkenal mahal, ada beberapa cara untuk menghemat biaya:
1. Rencanakan perjalanan dengan matang: Pesan tiket transportasi dan akomodasi jauh-jauh hari.
2. Gunakan transportasi hemat: Pertimbangkan tiket regional atau kartu transportasi harian.
3. Hindari musim puncak: Pilih waktu perjalanan di luar musim bunga sakura atau musim gugur.
4. Manfaatkan diskon dan promosi: Beberapa tempat wisata menawarkan tiket masuk gratis atau diskon khusus untuk wisatawan asing.
5. Pilih makanan lokal: Cobalah makanan di warung kecil atau minimarket, yang lebih ekonomis namun tetap lezat.
Dengan perencanaan yang tepat, wisata ke Jepang tetap bisa dinikmati tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.