--> Skip to main content

Berapa Biaya Sekolah Dokter di Indonesia?

namaguerizka.com Menempuh pendidikan dokter adalah salah satu jalur pendidikan yang bergengsi sekaligus menantang di Indonesia. Namun, dengan prospek karier yang cerah di bidang kesehatan, pendidikan kedokteran sering kali diiringi oleh biaya yang cukup besar. Artikel ini akan membahas rincian biaya kuliah kedokteran di Indonesia, termasuk faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan biaya antaruniversitas.


---

Biaya Kuliah Kedokteran di Indonesia

Secara umum, biaya kuliah kedokteran di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan jenis institusi: perguruan tinggi negeri (PTN), perguruan tinggi swasta (PTS), dan program kerja sama atau kelas internasional.

1. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
Perguruan tinggi negeri biasanya menawarkan biaya kuliah yang lebih terjangkau dibandingkan swasta karena adanya subsidi dari pemerintah. Dengan diberlakukannya sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT), biaya kuliah di PTN disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa. Berikut gambaran umumnya:

Biaya semester: Rp 3 juta – Rp 20 juta (bergantung pada golongan UKT).

Biaya awal masuk: Tergantung pada jalur penerimaan. Jalur mandiri sering kali memerlukan sumbangan pengembangan institusi (SPI) yang bisa mencapai Rp 50 juta hingga Rp 200 juta.

Contoh kampus dengan biaya relatif terjangkau adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga (UNAIR).



2. Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
Perguruan tinggi swasta biasanya memiliki biaya kuliah yang lebih tinggi dibandingkan PTN. Hal ini disebabkan oleh kurangnya subsidi pemerintah. Biaya ini mencakup uang gedung, biaya per semester, dan kadang-kadang sumbangan lainnya.

Biaya semester: Rp 15 juta – Rp 50 juta.

Biaya awal masuk: Bisa mencapai Rp 100 juta – Rp 500 juta, tergantung reputasi kampus.

Contoh universitas swasta ternama adalah Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Atma Jaya Jakarta, dan Universitas Trisakti.



3. Program Kerja Sama atau Kelas Internasional
Beberapa universitas, baik negeri maupun swasta, menawarkan program kerja sama dengan institusi luar negeri. Program ini memungkinkan mahasiswa menyelesaikan sebagian studi di Indonesia dan sebagian lagi di luar negeri.

Biaya semester: Rp 50 juta – Rp 200 juta.

Biaya awal masuk: Bisa mencapai Rp 1 miliar atau lebih untuk program yang melibatkan universitas ternama di luar negeri.

Universitas yang menawarkan program ini antara lain UI, Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).





---

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya

1. Reputasi Universitas
Universitas dengan akreditasi unggul atau fakultas kedokteran yang memiliki jaringan luas sering kali membebankan biaya lebih tinggi.


2. Fasilitas dan Teknologi
Fakultas kedokteran membutuhkan laboratorium canggih, rumah sakit pendidikan, dan fasilitas simulasi medis yang lengkap. Biaya ini biasanya tercermin dalam besarnya biaya kuliah.


3. Jalur Masuk
Jalur masuk seperti SNMPTN dan SBMPTN di PTN cenderung lebih murah dibandingkan jalur mandiri, di mana mahasiswa sering diminta membayar uang pangkal yang besar.


4. Lokasi Universitas
Universitas yang berada di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung sering kali memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan universitas di daerah.




---

Tahapan Pendidikan dan Biayanya

Pendidikan dokter terdiri dari beberapa tahapan, masing-masing dengan biayanya:

1. Tahap Preklinik (3,5–4 tahun)
Mahasiswa akan mempelajari teori dasar medis, anatomi, farmakologi, dan lainnya. Biaya kuliah pada tahap ini biasanya sesuai dengan sistem semester.


2. Tahap Profesi atau Koasistensi (2 tahun)
Pada tahap ini, mahasiswa bekerja langsung di rumah sakit pendidikan di bawah pengawasan dokter. Biaya untuk tahap profesi ini bisa mencapai Rp 10 juta – Rp 20 juta per semester di PTN, atau lebih tinggi di PTS.


3. Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)
Setelah menyelesaikan pendidikan, mahasiswa harus mengikuti UKDI untuk mendapatkan gelar dokter. Biaya pendaftaran ujian ini biasanya sekitar Rp 2 juta – Rp 3 juta.


4. Program Internship (1 tahun)
Program wajib ini bertujuan untuk mempersiapkan dokter baru sebelum mereka diizinkan praktik mandiri. Meskipun tidak ada biaya langsung, beberapa biaya hidup saat menjalani internship di lokasi terpencil perlu dipertimbangkan.




---

Alternatif untuk Mengurangi Biaya

1. Beasiswa
Banyak institusi, termasuk pemerintah dan swasta, menawarkan beasiswa untuk mahasiswa kedokteran. Contohnya adalah Beasiswa Bidikmisi, LPDP, dan beasiswa internal universitas.


2. Program Ikatan Dinas
Beberapa institusi, seperti Kementerian Kesehatan, menawarkan program ikatan dinas di mana biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya dengan kewajiban bekerja di daerah tertentu setelah lulus.


3. Pinjaman Pendidikan
Beberapa bank di Indonesia menawarkan pinjaman pendidikan dengan bunga rendah untuk mahasiswa kedokteran.




---

Kesimpulan

Biaya kuliah kedokteran di Indonesia sangat bervariasi tergantung pada jenis universitas, lokasi, dan program yang diikuti. Bagi calon mahasiswa, penting untuk melakukan riset mendalam tentang universitas yang diminati dan mencari peluang beasiswa untuk meringankan beban biaya. Meskipun biayanya tergolong tinggi, investasi ini sepadan dengan peluang karier yang luas dan pengaruh positif yang dapat diberikan seorang dokter bagi masyarakat.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser