Bayar Pakai QRIS: Berapa Biaya yang Dikenakan?
namaguerizka.com QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standar nasional pembayaran berbasis kode QR di Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia. Sistem ini memudahkan transaksi non-tunai karena cukup menggunakan ponsel dan aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS. Selain kemudahan, QRIS juga membawa transparansi bagi pelaku usaha kecil maupun besar. Namun, salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah, berapa biaya administrasi yang dikenakan saat menggunakan QRIS?
Biaya Administrasi QRIS
Bank Indonesia telah menetapkan biaya administrasi atau Merchant Discount Rate (MDR) sebesar 0,7% dari nilai transaksi. Biaya ini dibebankan kepada pedagang, bukan kepada pembeli. Dengan kata lain, jika Anda membayar menggunakan QRIS, jumlah uang yang Anda bayarkan tetap sesuai dengan harga barang atau jasa. Namun, pedagang akan menerima pembayaran setelah dipotong biaya administrasi.
Contoh Penghitungan Biaya
Untuk memahami lebih jelas, berikut adalah ilustrasi penghitungan biaya administrasi:
Transaksi sebesar Rp100.000:
Pedagang akan menerima Rp99.300 setelah dipotong biaya administrasi sebesar Rp700 (0,7% dari Rp100.000).
Transaksi sebesar Rp500.000:
Pedagang akan menerima Rp496.500 setelah dipotong Rp3.500 (0,7% dari Rp500.000).
Transaksi sebesar Rp1.000.000:
Pedagang akan menerima Rp993.000 setelah dipotong Rp7.000 (0,7% dari Rp1.000.000).
Mengapa Ada Biaya Administrasi?
Biaya administrasi QRIS digunakan untuk:
1. Pemeliharaan Infrastruktur: Dana ini membantu penyedia layanan pembayaran dalam memelihara sistem yang mendukung kelancaran transaksi QRIS.
2. Keamanan Transaksi: Biaya ini juga digunakan untuk meningkatkan keamanan transaksi elektronik, memastikan data konsumen dan pedagang tetap aman.
3. Pengembangan Teknologi: Dana tersebut berkontribusi pada pengembangan fitur baru dalam ekosistem QRIS untuk meningkatkan kenyamanan pengguna.
Keuntungan Bagi Pedagang dan Konsumen
Meskipun ada biaya administrasi, QRIS menawarkan berbagai keuntungan, baik untuk pedagang maupun konsumen:
Kemudahan Transaksi: Konsumen hanya perlu memindai kode QR tanpa perlu membawa uang tunai.
Akses ke Pasar yang Lebih Luas: Pedagang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, termasuk mereka yang lebih memilih pembayaran digital.
Efisiensi Waktu: Transaksi berlangsung lebih cepat, mengurangi waktu tunggu saat pembayaran.
Laporan Keuangan Otomatis: Sistem QRIS mencatat semua transaksi, memudahkan pedagang dalam pengelolaan keuangan.
Jenis Biaya MDR Berdasarkan Kategori Usaha
Bank Indonesia memberikan kebijakan MDR yang berbeda untuk kategori tertentu, guna mendukung sektor-sektor yang membutuhkan perhatian khusus:
Usaha Mikro: Biaya MDR sebesar 0,4%.
Pendidikan: Biaya MDR sebesar 0%.
Donasi dan Lembaga Keagamaan: Biaya MDR sebesar 0%.
Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong digitalisasi pembayaran di sektor yang strategis dan mendukung kesejahteraan masyarakat.
Cara Mengoptimalkan Penggunaan QRIS
Untuk pedagang yang khawatir terhadap biaya MDR, berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan penggunaan QRIS:
1. Hitung Harga Jual dengan Bijak: Pertimbangkan biaya administrasi saat menentukan harga jual barang atau jasa.
2. Manfaatkan Promosi dari Penyedia Layanan: Beberapa penyedia QRIS sering memberikan cashback atau diskon yang dapat meringankan beban biaya.
3. Gunakan untuk Semua Transaksi: Dengan meningkatkan volume transaksi, potensi keuntungan yang diperoleh tetap lebih besar dibandingkan biaya administrasi.
Kesimpulan
Biaya administrasi QRIS sebesar 0,7% adalah langkah wajar untuk mendukung operasional sistem pembayaran digital. Meskipun ada potongan, QRIS menawarkan efisiensi, kemudahan, dan keamanan yang menguntungkan pedagang dan konsumen. Dengan pengelolaan yang tepat, penggunaan QRIS dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perkembangan usaha dan kenyamanan pelanggan.