--> Skip to main content

Asal-Usul dan Kepemilikan Ayam Geprek Bensu: Kisah Ruben Onsu dan Perjalanan Bisnisnya

namaguerizka.com Ayam geprek telah menjadi salah satu makanan populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu merek yang sangat dikenal di pasar adalah "Geprek Bensu." Namun, perjalanan bisnis ini penuh dengan dinamika, termasuk persoalan kepemilikan dan asal-usul merek tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai sejarah dan kontroversi di balik Geprek Bensu.

Awal Mula Ayam Geprek Bensu

Pada Agustus 2017, Ruben Onsu, seorang artis sekaligus pembawa acara terkenal di Indonesia, memulai bisnis ayam geprek yang dikenal sebagai "Geprek Bensu." Nama "Bensu" merupakan singkatan dari nama Ruben Onsu, yang memang sudah dikenal publik. Sebelum memulai bisnis ini, Ruben terlibat dalam hubungan kerja dengan sebuah dapur yang mengelola usaha ayam geprek.

Ruben kemudian mengambil langkah besar dengan menarik karyawan dari dapur tersebut dan membangun bisnisnya sendiri. Dengan pengalaman dan sumber daya yang dimilikinya, Ruben meluncurkan merek Geprek Bensu, yang menawarkan ayam geprek dengan berbagai tingkat kepedasan dan menu tambahan yang menarik.

Strategi Bisnis Ruben Onsu

Keberhasilan Geprek Bensu tak lepas dari strategi pemasaran yang cerdas. Ruben menggunakan popularitasnya sebagai public figure untuk mempromosikan produknya. Selain itu, ia juga memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.

Dalam waktu singkat, Geprek Bensu berhasil membuka banyak cabang di berbagai kota di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Ruben mampu memanfaatkan peluang di tengah tren kuliner ayam geprek yang sedang naik daun.

Kontroversi Kepemilikan Merek

Meskipun Geprek Bensu menjadi salah satu merek ayam geprek paling terkenal, perjalanan bisnisnya tidak lepas dari kontroversi. Salah satu masalah terbesar yang muncul adalah sengketa kepemilikan merek antara Ruben Onsu dan seseorang bernama Benny Sujono, yang juga memiliki bisnis ayam geprek dengan nama serupa.

Benny Sujono mengklaim bahwa merek "Geprek Bensu" telah lebih dahulu didaftarkan olehnya sebelum Ruben meluncurkan bisnisnya. Kasus ini pun dibawa ke ranah hukum. Pada tahun 2020, Mahkamah Agung memutuskan bahwa Ruben Onsu kalah dalam sengketa merek tersebut. Hak atas merek "Geprek Bensu" resmi jatuh ke tangan Benny Sujono.

Dampak Sengketa pada Bisnis Ruben Onsu

Putusan Mahkamah Agung memaksa Ruben untuk melakukan rebranding. Ia kemudian mengganti nama usahanya menjadi "Bensu Fried Chicken" (BFC). Meskipun mengalami perubahan nama, bisnis Ruben tetap berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa merek tidak semata-mata menjadi penentu kesuksesan, melainkan juga kualitas produk dan loyalitas pelanggan.

Pelajaran dari Perjalanan Geprek Bensu

Kisah Geprek Bensu memberikan beberapa pelajaran penting, terutama bagi para pelaku usaha:

1. Pentingnya Legalitas Merek
Sebelum memulai bisnis, memastikan legalitas merek adalah langkah krusial untuk menghindari masalah di masa depan.


2. Manfaatkan Popularitas dengan Bijak
Sebagai public figure, Ruben memanfaatkan namanya untuk menarik perhatian konsumen, tetapi tetap harus menjaga kredibilitas dan kualitas produk.


3. Adaptasi terhadap Perubahan
Meski menghadapi tantangan hukum, Ruben berhasil beradaptasi dengan cepat melalui rebranding, menjaga bisnisnya tetap berjalan.



Kesimpulan

Ayam Geprek Bensu adalah salah satu contoh bagaimana sebuah merek bisa berkembang pesat berkat strategi yang tepat, meskipun diterpa berbagai tantangan. Ruben Onsu menunjukkan bahwa kreativitas dan ketekunan adalah kunci untuk bertahan di industri kuliner yang kompetitif. Bagi para pengusaha, kisah ini juga menjadi pengingat akan pentingnya mempersiapkan segala aspek legalitas sebelum meluncurkan sebuah merek.

Dengan segala dinamika yang terjadi, Geprek Bensu tetap menjadi bagian dari cerita sukses di industri kuliner Indonesia. Meskipun saat ini merek tersebut tidak lagi dimiliki Ruben Onsu, nama Ruben tetap melekat di benak banyak orang sebagai pelopor ayam geprek yang ikonik.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser