--> Skip to main content

Apakah Outsourcing Memiliki Jenjang Karir?

namaguerizka.com Outsourcing adalah salah satu bentuk hubungan kerja yang umum ditemukan di berbagai industri. Sistem kerja ini melibatkan perekrutan karyawan melalui pihak ketiga, yaitu perusahaan penyedia jasa tenaga kerja. Biasanya, karyawan outsourcing bekerja untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan tertentu, tetapi secara hukum dan administratif mereka berada di bawah naungan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja tersebut.

Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah karyawan outsourcing memiliki jenjang karir? Sayangnya, jawabannya cenderung negatif. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai alasan mengapa jenjang karir bagi karyawan outsourcing sulit untuk dicapai:

1. Keterbatasan Status Kepegawaian

Karyawan outsourcing umumnya dianggap sebagai tenaga kerja kontrak yang tidak memiliki hubungan langsung dengan perusahaan tempat mereka bekerja sehari-hari. Hubungan kerja mereka secara formal hanya terjalin dengan perusahaan outsourcing, bukan dengan perusahaan pengguna jasa.
Akibatnya, mereka tidak termasuk dalam struktur organisasi internal perusahaan pengguna jasa tersebut. Dalam sistem organisasi ini, promosi jabatan biasanya hanya diberikan kepada karyawan tetap yang menjadi bagian langsung dari perusahaan.

2. Fokus pada Posisi Tugas Sementara

Salah satu karakteristik utama dari pekerjaan outsourcing adalah sifatnya yang sementara atau berbasis proyek. Perusahaan outsourcing sering kali menempatkan karyawannya untuk memenuhi kebutuhan tertentu, seperti:

Posisi administrasi

Customer service

Satpam

Cleaning service

Teknisi


Karena fokusnya adalah pada penyelesaian tugas tertentu dalam periode waktu tertentu, karyawan outsourcing jarang dianggap sebagai kandidat potensial untuk pengembangan karir di dalam perusahaan pengguna.

3. Kurangnya Program Pengembangan Karir

Banyak perusahaan outsourcing yang tidak menyediakan program pengembangan karir untuk karyawannya. Hal ini disebabkan oleh fokus perusahaan outsourcing yang lebih kepada menyediakan tenaga kerja yang siap pakai daripada membangun karir individu karyawannya.
Program pelatihan, sertifikasi, atau pendidikan lanjutan yang biasanya diperlukan untuk meningkatkan jenjang karir, sering kali tidak tersedia bagi karyawan outsourcing.

4. Rotasi dan Ketidakstabilan Posisi

Karyawan outsourcing sering menghadapi risiko rotasi kerja yang tinggi. Ketika proyek tertentu selesai atau kontrak dengan perusahaan pengguna jasa berakhir, mereka bisa saja dipindahkan ke tempat kerja lain atau bahkan berhenti bekerja jika tidak ada proyek baru.
Ketidakstabilan ini menjadi salah satu hambatan besar untuk mencapai jenjang karir, karena sulit bagi karyawan untuk membangun rekam jejak yang konsisten di satu perusahaan.

5. Persepsi dan Diskriminasi

Di beberapa perusahaan, terdapat stigma bahwa karyawan outsourcing dianggap kurang loyal atau kurang memiliki "nilai tambah" dibandingkan karyawan tetap. Hal ini memengaruhi peluang mereka untuk mendapatkan posisi lebih tinggi, meskipun mereka mungkin memiliki kinerja yang baik.

Alternatif untuk Pengembangan Karir Karyawan Outsourcing

Meskipun jenjang karir di sistem outsourcing sulit dicapai, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi profesional:

Melanjutkan Pendidikan atau Pelatihan Mandiri: Karyawan dapat mengambil inisiatif untuk mengikuti pelatihan, sertifikasi, atau pendidikan formal yang relevan dengan bidang mereka.

Membangun Reputasi Profesional: Dengan menunjukkan kinerja yang konsisten dan berkualitas, ada peluang perusahaan pengguna jasa tertarik merekrut sebagai karyawan tetap.

Menggunakan Pengalaman sebagai Jembatan: Pengalaman kerja sebagai karyawan outsourcing dapat digunakan untuk melamar posisi yang lebih baik di perusahaan lain.


Kesimpulan

Pada dasarnya, jenjang karir bagi karyawan outsourcing sangat terbatas karena mereka tidak memiliki hubungan kerja langsung dengan perusahaan pengguna jasa. Namun, dengan strategi yang tepat, seperti peningkatan keterampilan dan membangun reputasi profesional, karyawan outsourcing tetap memiliki peluang untuk memperbaiki karir mereka di masa depan, baik di perusahaan yang sama maupun di tempat lain.

Meskipun sistem outsourcing memberikan fleksibilitas dan peluang kerja, penting bagi karyawan untuk menyadari keterbatasannya serta mempersiapkan langkah-langkah untuk meningkatkan karir di luar sistem tersebut.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser