Apa Itu Yield Property?
namaguerizka.com Dalam dunia investasi properti, ada dua sumber utama keuntungan yang dapat diperoleh: capital gain dan yield. Jika capital gain mengacu pada keuntungan yang didapatkan dari selisih antara harga beli dan harga jual properti, maka yield berfokus pada keuntungan rutin yang diperoleh dari pendapatan sewa suatu properti. Yield menjadi salah satu indikator penting dalam menilai tingkat pengembalian investasi properti, khususnya bagi investor yang mencari arus kas stabil.
Pengertian Yield dalam Properti
Secara sederhana, yield adalah tingkat pengembalian tahunan dari investasi properti berdasarkan pendapatan sewa yang dihasilkan. Yield biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dari total investasi awal atau nilai pasar properti. Dengan kata lain, yield membantu menggambarkan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh investor dari properti yang disewakan, relatif terhadap nilai investasinya.
Cara Menghitung Yield Properti
Untuk menghitung yield, ada rumus yang sering digunakan:
Gross Yield
Rumus:
Net Yield
Rumus:
Penjelasan:
1. Gross Yield hanya menghitung pendapatan sewa tahunan tanpa memperhitungkan pengeluaran seperti pajak, biaya perawatan, atau biaya lainnya.
2. Net Yield memberikan gambaran lebih realistis karena mempertimbangkan biaya-biaya yang berkaitan dengan pengelolaan properti.
Contoh Kasus Perhitungan Yield
Misalkan Anda membeli properti seharga Rp1.000.000.000 dan menyewakannya dengan harga Rp100.000.000 per tahun. Biaya operasional tahunan, seperti perawatan, pajak, dan asuransi, adalah Rp20.000.000.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Yield Properti
Yield properti tidak selalu konstan, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
1. Lokasi Properti
Lokasi strategis biasanya memberikan potensi pendapatan sewa yang lebih tinggi. Contohnya, properti di pusat kota atau dekat fasilitas umum cenderung memiliki yield lebih baik.
2. Kondisi Pasar Properti
Jika pasar sedang lesu, permintaan untuk menyewa properti dapat menurun, sehingga mempengaruhi harga sewa dan, pada akhirnya, yield.
3. Kondisi Properti
Properti yang terawat dengan baik biasanya dapat disewakan dengan harga lebih tinggi, sehingga menghasilkan yield yang lebih baik.
4. Biaya Operasional
Biaya perawatan, pajak, dan biaya lainnya dapat memengaruhi perhitungan net yield.
5. Harga Pembelian Properti
Harga beli yang lebih rendah dengan pendapatan sewa yang stabil dapat meningkatkan yield. Sebaliknya, jika properti dibeli dengan harga tinggi namun harga sewanya rendah, yield akan lebih kecil.
Keunggulan dan Kekurangan Yield dalam Investasi
Keunggulan:
Pendapatan Pasif Stabil: Investor bisa mendapatkan penghasilan rutin dari sewa.
Parameter Evaluasi Investasi: Yield membantu investor menilai seberapa menguntungkan suatu properti dibandingkan alternatif investasi lainnya.
Kekurangan:
Tidak Menjamin Capital Gain: Yield hanya mencerminkan pendapatan sewa, bukan kenaikan nilai properti.
Dipengaruhi Biaya Operasional: Net yield bisa berkurang jika biaya perawatan properti tinggi.
Perbedaan Yield dan Capital Gain
Kesimpulan
Yield property adalah salah satu indikator penting dalam investasi properti, terutama bagi mereka yang mengincar pendapatan pasif dari sewa. Dengan menghitung yield, baik gross maupun net, investor dapat memahami seberapa efektif properti tersebut menghasilkan pengembalian atas investasi mereka. Penting untuk memperhatikan faktor-faktor seperti lokasi, biaya operasional, dan kondisi pasar untuk memaksimalkan yield dan memastikan investasi tetap menguntungkan.