13 Jenis Usaha Pariwisata: Penjelasan Lengkap
namaguerizka.com Industri pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian suatu negara. Di Indonesia, usaha pariwisata diatur oleh Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Dalam undang-undang ini, terdapat 13 jenis usaha pariwisata yang diakui secara resmi. Berikut adalah penjelasan rinci tentang masing-masing jenis usaha pariwisata tersebut:
---
1. Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata merupakan lokasi atau objek yang menarik minat wisatawan untuk dikunjungi. Jenis daya tarik wisata meliputi wisata alam (pantai, pegunungan, taman nasional), wisata budaya (candi, museum, seni tradisional), serta wisata buatan (taman bermain, kebun binatang, waterpark). Usaha ini sering dikelola oleh pemerintah daerah atau swasta.
Contoh: Taman Nasional Komodo, Borobudur, dan Taman Mini Indonesia Indah.
---
2. Desa Wisata
Desa wisata adalah kawasan perdesaan yang menawarkan keunikan budaya, tradisi, dan kehidupan masyarakat lokal. Usaha ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata berbasis komunitas sekaligus melestarikan budaya setempat.
Contoh: Desa Penglipuran di Bali, Desa Wisata Nglanggeran di Yogyakarta, dan Desa Sade di Lombok.
---
3. Kawasan Pariwisata
Kawasan pariwisata adalah wilayah tertentu yang dikembangkan secara khusus untuk mendukung kegiatan wisata. Kawasan ini sering dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti hotel, restoran, dan tempat hiburan.
Contoh: Kawasan Nusa Dua di Bali, Mandalika di Lombok, dan Labuan Bajo di Flores.
---
4. Jasa Transportasi Wisata
Jasa transportasi wisata melibatkan penyediaan sarana transportasi bagi wisatawan, seperti bus pariwisata, mobil sewaan, hingga kapal pesiar. Pelayanan transportasi ini harus memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan.
Contoh: Perusahaan bus pariwisata, seperti DayTrans dan Big Bird, serta penyedia layanan kapal seperti Pelni.
---
5. Jasa Perjalanan Wisata
Jasa perjalanan wisata meliputi layanan agen perjalanan atau biro wisata yang menawarkan paket tur, tiket pesawat, penginapan, hingga panduan wisata. Usaha ini sangat penting untuk mempermudah wisatawan dalam merencanakan perjalanan.
Contoh: Traveloka, Panorama Tours, dan Pegipegi.
---
6. Jasa Makanan dan Minuman
Usaha ini mencakup restoran, kafe, warung, atau katering yang melayani kebutuhan wisatawan. Beberapa usaha juga menawarkan kuliner khas lokal sebagai daya tarik tambahan.
Contoh: Bebek Tepi Sawah di Bali, House of Raminten di Yogyakarta, dan berbagai restoran Padang.
---
7. Penyediaan Akomodasi
Akomodasi meliputi hotel, resor, homestay, vila, dan losmen. Penyediaan tempat menginap menjadi salah satu faktor utama dalam keberhasilan destinasi wisata.
Contoh: Hotel Mulia, Ayana Resort, dan OYO Rooms.
---
8. Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi
Usaha ini melibatkan pengelolaan tempat hiburan seperti taman bermain, pusat olahraga, pertunjukan seni, hingga atraksi budaya. Hiburan dan rekreasi menjadi pelengkap bagi pengalaman wisatawan.
Contoh: Dunia Fantasi di Jakarta, Bali Safari & Marine Park, dan pertunjukan tari Kecak di Bali.
---
9. MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions)
MICE adalah usaha pariwisata yang melibatkan penyelenggaraan rapat, insentif perusahaan, konferensi, dan pameran. Kegiatan ini biasanya melibatkan penyediaan venue, peralatan, dan layanan pendukung lainnya.
Contoh: Bali Nusa Dua Convention Center dan Jakarta Convention Center.
---
10. Jasa Informasi Pariwisata
Jasa informasi pariwisata menyediakan informasi lengkap tentang destinasi, kegiatan wisata, atau layanan lain yang dibutuhkan wisatawan. Usaha ini dapat berupa pusat informasi, website, atau aplikasi digital.
Contoh: Indonesia.travel (website resmi pariwisata Indonesia) dan brosur dari Dinas Pariwisata.
---
11. Jasa Konsultan Pariwisata
Konsultan pariwisata menawarkan layanan profesional dalam perencanaan, pengembangan, dan pemasaran destinasi wisata. Mereka membantu pelaku usaha atau pemerintah dalam meningkatkan daya saing pariwisata.
Contoh: Perusahaan konsultan seperti Horwath HTL dan berbagai konsultan lokal di bidang pariwisata.
---
12. Jasa Pramuwisata
Jasa pramuwisata atau pemandu wisata menyediakan layanan pendampingan bagi wisatawan selama kunjungan mereka. Pramuwisata harus memiliki pengetahuan mendalam tentang destinasi, sejarah, dan budaya lokal.
Contoh: Pemandu wisata bersertifikat dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia).
---
13. Spa
Spa merupakan usaha yang menawarkan layanan perawatan tubuh, relaksasi, dan terapi kesehatan. Jenis usaha ini biasanya menjadi pelengkap bagi wisatawan yang ingin melepas lelah selama liburan.
Contoh: Bali Orchid Spa dan Taman Sari Royal Heritage Spa.
---
Kesimpulan
Ke-13 jenis usaha pariwisata di atas saling melengkapi untuk menciptakan pengalaman wisata yang menyeluruh. Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, pengelolaan usaha pariwisata yang baik dapat meningkatkan pendapatan negara sekaligus melestarikan budaya dan alam. Dukungan dari pemerintah, masyarakat lokal, dan pelaku usaha sangat penting untuk memastikan keberlanjutan sektor ini di masa depan.