Apakah Difabel Termasuk Disabilitas?
namaguerizka.com Disabilitas adalah istilah yang secara umum digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang mengalami keterbatasan fisik, mental, sensorik, atau intelektual yang menghambat interaksi mereka dengan lingkungan sekitar. Terkadang, disabilitas membuat seseorang membutuhkan penyesuaian atau bantuan tertentu untuk dapat berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, istilah “difabel” juga sering digunakan, tetapi apa sebenarnya perbedaan atau hubungan antara difabel dan disabilitas?
### Pengertian Disabilitas
Disabilitas berasal dari kata bahasa Inggris “disability” yang secara harfiah berarti "ketidakmampuan." Menurut definisi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disabilitas merujuk pada setiap keadaan atau kondisi di mana seseorang memiliki kekurangan atau keterbatasan fungsi tubuh atau kognitif. Kondisi ini dapat bersifat sementara atau permanen, dan dapat timbul akibat berbagai penyebab seperti penyakit, kecelakaan, atau kondisi bawaan sejak lahir.
WHO juga menekankan bahwa disabilitas tidak hanya berfokus pada keterbatasan individu, melainkan juga pada pengaruh lingkungan sosial dan fisik yang dapat memperburuk atau memperbaiki kondisi seseorang dengan disabilitas. Misalnya, aksesibilitas fasilitas umum, peraturan inklusif, serta sikap masyarakat memengaruhi pengalaman hidup seorang penyandang disabilitas.
Secara umum, disabilitas dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain:
1. **Disabilitas fisik**: meliputi keterbatasan gerak atau fungsi tubuh tertentu, seperti amputasi, kelumpuhan, atau penyakit yang memengaruhi mobilitas.
2. **Disabilitas sensorik**: mencakup gangguan pada indera, seperti tuna rungu (gangguan pendengaran) dan tuna netra (gangguan penglihatan).
3. **Disabilitas intelektual**: mencakup keterbatasan dalam kemampuan intelektual atau kognitif, seperti keterlambatan perkembangan atau sindrom Down.
4. **Disabilitas mental**: melibatkan gangguan pada kesehatan mental yang memengaruhi fungsi sehari-hari, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar.
### Pengertian Difabel
Sementara itu, istilah “difabel” merupakan singkatan dari *differently abled* yang pertama kali diperkenalkan oleh aktivis hak-hak penyandang disabilitas untuk menekankan bahwa mereka bukanlah individu yang tidak mampu, melainkan memiliki kemampuan yang berbeda. Di Indonesia, kata difabel semakin sering digunakan sebagai sinonim dari penyandang disabilitas. Istilah ini dianggap lebih ramah dan mengurangi stigma negatif yang terkadang melekat pada istilah “disabilitas.”
Difabel digunakan untuk menekankan bahwa orang dengan disabilitas memiliki kemampuan yang unik, meskipun mungkin berbeda dari mayoritas. Contohnya, seorang tuna netra mungkin tidak bisa melihat, tetapi memiliki indra pendengaran yang lebih tajam atau kemampuan orientasi ruang yang lebih baik. Penggunaan istilah difabel bertujuan untuk menonjolkan nilai positif dan potensi yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas.
### Hubungan antara Difabel dan Disabilitas
Secara sederhana, difabel adalah sebutan untuk individu atau orang yang memiliki disabilitas. Jadi, difabel merupakan penyandang disabilitas. Penggunaan kedua istilah ini sering kali bergantung pada konteks dan preferensi budaya. Misalnya, dalam konteks formal atau kebijakan, istilah “disabilitas” lebih sering digunakan, sementara dalam percakapan sehari-hari atau dalam komunitas yang lebih progresif, istilah “difabel” lebih populer.
Meski demikian, baik istilah disabilitas maupun difabel pada dasarnya merujuk pada kondisi yang sama, yaitu keterbatasan yang dialami seseorang dalam fungsi tubuh atau mental. Hanya saja, istilah difabel berusaha memperbaiki narasi tentang individu dengan disabilitas dengan mengedepankan kemampuan mereka yang berbeda, daripada menyoroti keterbatasan.
### Pandangan Terhadap Difabel dan Disabilitas dalam Masyarakat
Di banyak negara, termasuk Indonesia, penyandang disabilitas atau difabel masih sering menghadapi stigma dan diskriminasi. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya pemahaman tentang kondisi disabilitas serta masih minimnya aksesibilitas di berbagai fasilitas umum. Sebagai contoh, banyak gedung atau transportasi umum yang belum ramah difabel, sehingga menyulitkan mereka dalam beraktivitas.
Namun, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat serta berbagai kebijakan inklusif yang diterapkan, ada pergeseran pandangan yang lebih positif terhadap penyandang disabilitas. Pendidikan inklusi, misalnya, mulai diterapkan di beberapa sekolah untuk memastikan bahwa anak-anak dengan disabilitas mendapatkan pendidikan yang layak tanpa diskriminasi. Selain itu, di dunia kerja, banyak perusahaan yang mulai membuka peluang bagi pekerja difabel dengan memberikan penyesuaian lingkungan kerja.
### Kesimpulan
Difabel dan disabilitas adalah dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan individu dengan keterbatasan fisik atau mental. Secara konsep, disabilitas merujuk pada kondisi atau keadaan keterbatasan tersebut, sementara difabel adalah istilah yang lebih mengedepankan individu yang menyandang kondisi tersebut sebagai orang dengan kemampuan yang berbeda.
Penggunaan istilah difabel diharapkan dapat membantu mengubah persepsi negatif tentang disabilitas dan mendorong inklusivitas yang lebih baik di berbagai aspek kehidupan. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk mendukung penyandang disabilitas atau difabel melalui penyesuaian lingkungan dan menghilangkan stigma agar mereka bisa berpartisipasi secara penuh dan setara dalam masyarakat.