--> Skip to main content

Apa Itu Saham Gorengan dan Contohnya?

namaguerizka.com Saham gorengan adalah istilah yang sering digunakan di dunia investasi untuk menggambarkan saham yang harganya mengalami fluktuasi secara tidak wajar dan sengaja dimanipulasi oleh pihak tertentu. Biasanya, saham ini memiliki kapitalisasi pasar yang relatif kecil, sehingga lebih mudah dimanipulasi. Kapitalisasi pasar adalah total nilai saham yang beredar di pasar, dihitung dengan mengalikan harga saham per lembar dengan jumlah saham yang beredar. Sebagai patokan, saham dengan kapitalisasi pasar di bawah Rp 500 miliar sering kali dianggap sebagai kandidat yang berpotensi menjadi saham gorengan.

### Mengapa Saham Gorengan Mudah Dimanipulasi?

Saham dengan kapitalisasi pasar kecil lebih rentan terhadap manipulasi harga karena membutuhkan modal yang relatif lebih kecil untuk menggerakkan harga sahamnya. Ini membuat pihak tertentu, sering disebut "bandar saham", dapat dengan mudah membeli dalam jumlah besar dan mendorong harga naik secara signifikan dalam waktu singkat. Setelah harga saham naik tajam, bandar kemudian menjual sahamnya dengan harga tinggi, menghasilkan keuntungan besar. Ketika aksi jual terjadi, harga saham biasanya akan turun tajam, meninggalkan para investor yang terjebak dengan kerugian besar.

Proses manipulasi ini dikenal dengan istilah **"pump and dump"**. Skema ini melibatkan fase "pump", di mana harga saham didorong naik dengan berbagai cara, termasuk menyebarkan rumor atau informasi yang berlebihan tentang prospek perusahaan. Setelah harga mencapai puncak, bandar akan melakukan "dump", yaitu menjual saham dalam jumlah besar, menyebabkan harga saham turun drastis.

### Ciri-ciri Saham Gorengan

1. **Kapitalisasi Pasar Kecil**  
   Saham gorengan biasanya berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil. Kapitalisasi pasar kecil ini mempermudah bandar untuk mengendalikan pergerakan harga saham dengan modal yang tidak terlalu besar. 

2. **Volume Transaksi Tidak Stabil**  
   Saham gorengan sering kali memiliki volume perdagangan yang tidak stabil. Terkadang volume transaksi sangat rendah, dan tiba-tiba volume melonjak drastis. Hal ini biasanya terjadi karena ada pergerakan dari pihak bandar yang mempengaruhi harga saham.

3. **Fluktuasi Harga yang Ekstrem**  
   Salah satu tanda paling jelas dari saham gorengan adalah perubahan harga yang sangat tajam dalam waktu singkat, baik kenaikan maupun penurunan. Perubahan harga yang tidak wajar ini seringkali tidak didukung oleh informasi fundamental yang relevan, seperti kinerja keuangan perusahaan atau berita terkait industri.

4. **Informasi yang Kurang Jelas**  
   Perusahaan yang sahamnya dikategorikan sebagai saham gorengan sering kali memiliki informasi yang tidak lengkap atau transparansi yang buruk. Laporan keuangan tidak tersedia secara terbuka, atau terdapat banyak ketidakpastian tentang operasi perusahaan. 

5. **Harga Saham Jauh dari Nilai Fundamental**  
   Harga saham gorengan sering kali jauh melampaui atau bahkan jauh di bawah nilai fundamental perusahaan. Ini karena pergerakan harga saham tersebut lebih didasarkan pada spekulasi dan manipulasi daripada kinerja nyata perusahaan.

### Contoh Kasus Saham Gorengan di Indonesia

Di Indonesia, beberapa saham kecil pernah masuk dalam kategori saham gorengan, walaupun tidak disebutkan secara spesifik dalam laporan resmi. Contoh-contoh ini biasanya melibatkan saham dari perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp 500 miliar dan sering kali memiliki likuiditas rendah.

Sebagai contoh, di tahun-tahun sebelumnya terdapat sejumlah saham di sektor-sektor seperti properti atau tambang yang harganya melambung tinggi dalam waktu singkat tanpa ada alasan fundamental yang jelas. Beberapa saham di sektor ini menarik perhatian karena harganya naik drastis dalam hitungan hari, hanya untuk jatuh kembali setelah beberapa minggu atau bulan. Saham-saham ini dicurigai sebagai saham gorengan karena kenaikannya yang tidak didukung oleh peningkatan kinerja perusahaan atau adanya berita positif.

### Bahaya Berinvestasi di Saham Gorengan

Saham gorengan sangat berisiko bagi investor ritel atau pemula yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang cara kerja pasar modal. Bandar yang menggerakkan harga saham biasanya memiliki informasi yang jauh lebih lengkap dan kemampuan untuk mempengaruhi pasar dengan modal besar. Sementara itu, investor kecil sering kali terjebak dalam permainan ini dan berakhir dengan kerugian besar ketika harga saham anjlok tiba-tiba setelah aksi jual oleh bandar.

Selain itu, risiko likuiditas menjadi masalah besar. Saham gorengan seringkali sulit dijual ketika harga mulai turun karena volume perdagangan yang kecil dan ketertarikan investor yang menurun. Ini berarti investor bisa saja kesulitan menjual sahamnya ketika ingin keluar dari pasar, sehingga memperbesar kerugian.

### Bagaimana Menghindari Saham Gorengan?

Bagi investor yang ingin menghindari saham gorengan, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:

1. **Pelajari Fundamental Perusahaan**  
   Pastikan Anda memahami dengan baik laporan keuangan dan kinerja perusahaan. Saham yang didasarkan pada fundamental yang kuat lebih mungkin menawarkan keuntungan jangka panjang yang stabil.

2. **Hindari Saham dengan Fluktuasi Ekstrem**  
   Jika Anda melihat saham yang harganya naik atau turun drastis tanpa adanya alasan yang jelas, sebaiknya waspadai saham tersebut. Lakukan riset lebih lanjut sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

3. **Perhatikan Volume Transaksi**  
   Saham yang sering mengalami perubahan volume perdagangan yang tidak wajar mungkin sedang dimanipulasi. Perhatikan konsistensi volume perdagangan sebelum memutuskan membeli saham.

4. **Jangan Terpengaruh oleh Rumor**  
   Bandar saham sering kali memanfaatkan rumor dan berita palsu untuk memanipulasi harga saham. Selalu pastikan bahwa keputusan investasi Anda didasarkan pada informasi yang sah dan dapat dipercaya.

### Kesimpulan

Saham gorengan adalah saham yang harganya dimanipulasi, sering kali oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan cepat dari fluktuasi harga yang tajam. Saham ini umumnya berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil, yang lebih mudah dikendalikan oleh bandar saham. Meskipun potensi keuntungannya terlihat menggiurkan, risiko yang terlibat sangat besar, terutama bagi investor yang kurang berpengalaman. Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk selalu berhati-hati dan melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi, terutama di saham-saham dengan karakteristik yang mencurigakan.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser