Tips Setting Moving Average, Menjawab Mengapa Masih Gagal Profit
namaguerizka.com Moving Average menjadi salah satu indikator forex yang tersedia di berbagai platform trading. Bagi kalangan profesional tentu saja tidak akan bingung soal permasalahan setting. Lain ceritanya bagi seorang pemula. Kendala yang mereka alami umumnya tentang seperti apa setting yang tepat. Sering pula ada yang mengeluh karena profit tak kunjung dihasilkan padahal sudah menyetelnya sesuai panduan dari ahlinya.
Seperti Apa Setting Yang Tepat?
Disini anda akan menemukan paparan terkait dua hal tersebut di atas. Dimulai dari bagaimana setting terbaik indikator ini demi menuai banyak provit. Fokusnya pada pertimbangan mana yang sebaiknya dipilih antara SMA (Small Movement Average) atau EMA (Exponential Movement Average), dan patokan berapa periode yang tepat.
Petama baik SMA maupun EMA sebetulnya dipilih menyesuaikan strategi trading yang anda usung. Untuk memudahkan, kita sebut saja hanya ada dua golongan strategi. Untuk jangka pendek dan untuk jangka panjang.
Karakteristik dari SMA, opsi ini cenderung lamban dalam memberi respon terhadap pergerakan harga. Karenanya tidak cocok dipakai bagi trader macam scalper yang harus cepat tanggap atas kondisi pasar. Untuk jangka panjang lagging yang terjadi tidak terlalu berpengaruh. EMA lebih cepat beraksi atas pergerakan harga yang baru terjadi.
Beralih ke persoalan berapa periode yang sebaiknya dipilih. Catatan penting disini adalah bahwa semakin singkat periodenya maka semakin berjubel sinyal-sinyal trading yang didapat. Demikian pula timeframe aplikasi pun kian rendah. Sejumlah periode yang ideal dipilih antara lain adalah, MA 50, MA 100, dan SMA 200.
Penyebab Umum Gagal Hasilkan Profit
Jika anda sudah mencoba mengikuti setting indikator MA yang dianjurkan tapi kemudian profit masih sulit didapatkan bukan berarti ada kesalahan dalam setting tersebut. Pada dasarnya trader profesional sangat jarang yang menjadikan indikator ini acuan semata wayangnya.
Sudah menjadi hal lumrah bagi mereka menyandingkan MA bersama indikator teknikal lainnya. Hal tersebut dikarenakan reliabilitasnya sangat rendah khususnya di timeframe yang relatif singkat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan indikator Moving Average untuk keperluan menambah informasi sinyal-sinyal dari market.
Artikel terkait: